Di kalangan mahasiswa, khususnya di Fakultas Teknik, banyak cerita yang berkembang dari mulut ke mulut. Sebagian terdengar menakutkan, sebagian terdengar lucu, dan sebagian lagi ternyata cuma mitos yang diwariskan dari senior-senior. Dari generasi ke generasi cerita itu sering diulang, terkadang ditambah dengan bumbu-bumbu dramatis di dalamnya. Lama-lama, cerita yang awalnya sekadar candaan berubah menjadi mitos yang dipercaya banyak orang.
Salah satu mitos paling terkenal adalah soal jam tidur. Konon, mahasiswa teknik hanya tidur tiga jam sehari. Selebihnya mereka begadang untuk mengerjakan laporan praktikum, proyek, dan tugas besar. Padahal faktanya, hal itu tidak sepenuhnya benar. Memang selalu ada masa-masa tertentu ketika tidur harus dikorbankan, misalnya saat mendekati deadline besar, tapi itu bukan kondisi permanen. Banyak mahasiswa teknik yang tetap bisa menjaga pola tidur sehat dan memiliki manajemen waktu yang baik. Jadi, kalau ada yang bilang “hidup di teknik berarti jadi zombie,” anggap saja itu hoax.
Mitos lain yang sering terdengar adalah bahwa mahasiswa teknik pasti jago membetulkan barang elektronik atau alat rumah tangga. Padahal kenyataannya, tidak semua mahasiswa teknik jago memperbaiki kipas angin yang rusak atau TV yang mati total. Ilmu di bangku kuliah lebih fokus pada konsep, teori, dan metode, bukan semata-mata keahlian teknis sehari-hari. Jadi jangan kaget kalau ada mahasiswa elektro yang justru bingung saat diminta memperbaiki charger teman kos.
Ada juga anggapan bahwa mahasiswa teknik hidupnya selalu serius, kaku, dan kurang gaul. Padahal, justru sebaliknya. Banyak kegiatan di teknik yang penuh kreativitas dan kebersamaan, mulai dari lomba inovasi, pameran karya, hingga acara himpunan yang penuh tawa. Di balik tumpukan laporan, ada sisi manusiawi yang suka bercanda, nongkrong di burjo, dan bahkan bikin meme lucu soal dosen dan praktikum.
Mengupas mitos-mitos ini sebenarnya menyenangkan, kita jadi tau bagaimana identitas mahasiswa teknik terbentuk. Bukan hanya dari kuliah dan praktikum, tapi juga dari cerita yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Beberapa mitos mungkin ada benarnya, beberapa lainnya dilebih-lebihkan, dan sebagian lagi hanya sekadar legenda untuk menakut-nakuti mahasiswa baru. Pada akhirnya, mahasiswa teknik tetaplah mahasiswa biasa, ada yang suka begadang, ada yang hobi tidur siang, ada yang bisa memperbaiki alat elektronik, ada juga yang justru jago desain grafis atau menulis. Jadi, jangan percaya begitu saja pada mitos. Dunia teknik lebih berwarna dan beragam daripada sekadar cerita-cerita turun-temurun.
BEM FT UNDIP
Kabinet Satu Teknik
“Satu Langkah Bersama, Ciptakan Karya Nyata”